Jakarta - Tanpa sadar handphone atau ponsel menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Bahkan tidak sedikit di antara pengguna ponsel, memiliki dua atau tiga sekaligus.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ponsel terpaksa harus didatangkan dari negara luar. Apalagi belum ada produksi secara massal di Indonesia.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Selasa (4/3/2014) mencatat impor ponsel pada bulan Januari sebesar 1.321 ton atau US$ 303,6 juta. Pada 2013 lalu impor ponsel mencapai 16.470 ton atau US$ 2,8 miliar.
Impor ponsel terbesar adalah dari China. Dengan volume 1.016 ton atau US$ 192,6 juta. Pada tahun 2013 lalu, impor dari China mencapai 13.116 ton atau US$ 1,6 miliar.
Kemudian adalah Vietnam dengan 255 ton atau US$ 99,9 juta dan tahun 2013 sebesar 1.426 ton atau US$ 607,1 juta. Korea Selatan 7 ton atau US$ 4,6 juta dan tahun 2013 35 ton atau US$ 23,3 juta.
Selanjutnya adalah Taiwan 9,3 ton atau US$ 3,5 juta, dan Hong Kong 33,2 ton atau US$ 2,8 juta.
Spanyol 128 kg atau US$ 56 ribu, Singapura 21 kg atau US$ 44 ribu dan Amerika Serikat 11 kg atau US$ 2.069.
Detik
0 komentar:
Posting Komentar