PKS adalah salah satu aset umat. PKS punya kontribusi pada dakwah dan Islamisasi di Indonesia. Dan, PKS telah membawa perspektif baru dalam perbaikan dan perubahan masyarakat. Orang yang inshaaf tak mungkin menyangkal dan membantahnya.
Sebagai organisasi yang diciptakan manusia tentu saja PKS tidak bisa terlepas dari sifat-sifat manusiawi yang melekat pada manusia sesuai fitrah penciptaannya. Maka, pimpinan, ulama, pengurus, kader, dan simpatisan PKS harus bisa inshaaf dan infitaah (inklusif). Sehingga mereka mau melakukan introspeksi dan evaluasi atas perjalanannya selama ini; berani melakukan otokritik pada doktrin, metode, wasilah, uslub, dan tujuan-tujuan politiknya dan kemudian mengantinya dengan yang lebih sesuai dengan manhaj dan syariah Islam; serta mau bersikap salaamatush shadr terhadap pandangan, masukan, mulaahazhaat, dan ma`aakhidz dari pihak luar karena sejatinya semua itu merupakan bentuk ekspresi cinta orang luar pada PKS.
Keberadaan PKS tentu saja mendapat perhatian khusus dari kalangan orientalis yang sejak kemunculannya bekerja untuk kepentingan zionis salibis. Sama halnya dengan peringatan Arnold J. Toynbee kepada para pemangku kebijakan Barat ketika Al-Ikhwaan Al-Muslimiin muncul pertama kali di Mesir dengan mengatakan bahwa ia memiliki bahaya tersendiri. Pernyataan tersebut disampaikannya dicatatan kaki sebuah bukunya yang berjudul Al-Ittijaahaat Al-Hadiitsah Fi Al-'Arab ketika sedang membahas gerakan Jamaluddin Al-Afghaniy.
Belakangan ini PKS mendapat sorotan secara tajam dari media-media sekuler--setelah sebelumnya beberapa tahun lalu juga pernah dikritik tajam sebagian kader-kadernya. Saya tidak memungkiri adanya kemungkinan pihak-pihak anti Islam dari kalangan zionis dan salibis yang berkolaborasi dengan kelompok sekuler lokal untuk melemahkan bahkan menghancurkan PKS dengan mengunakan instrumen-instrumen resmi. Orang yang paham dakwah dan menelaah secara dalam sejarah panjang dakwah Islam tentu tidak menolak kesimpulan ini. Tetapi, mesti dipahami bahwa secermat apapun sebuah konspirasi musuh tetap tidak mampu menimbulkan goncangan hebat pada bangunan dakwah kalau bangunannya kokoh. Sebaliknya kalau bangunannya rapuh maka sebuah goncangan hebat bisa menyebabkan kiamat bagi sebuah gerakan dakwah bahkan sebuah imperium kekhilafahan. Ambillah pelajaran dari imperium Khilafah Utsmaniyyah. Karena kerapuhan kompleks negaranya maka memberikan peluang besar bagi zionis salibis untuk menghancurkannya meskipun membutuhkan waktu lima puluh tahun. Dan ambillah pelajaran dari Al-Ikhwaan Al-Muslimiin. Karena kekokohan bangunan dakwahnya--meskipun dalam pandangan sebagian pemikir pergerakan melakukan beberapa kesalahan ijtihad politik--maka hanya mampu membunuh Imam Hasan Al-Banna, Dr. Abdul Qadir 'Audah, dan Syaikh Sayyid Quthub rahimahumullaah jamii'an. Sedang bangunan dakwah tetap kokoh dan sekarang berkuasa di Mesir.
Selama satu bulan ini saya perhatikan ustadz-ustadz, pengurus-pengurus, kader-kader, simpatisan-simpatisan, dan website-website PKS justru sibuk membahas sisi konspirasinya. Sementara sisi kekokohan bangunan dakwah justru lepas dari pembahasan. Bangunan dakwah yang tersusun dari qiyaadah raasyidah, qaa'idah shalbah, manhajul harakah wat tarbiyyah, siyaasatut dakwah, i'laanul jamaa'ah, dan seterusnya tidak tersentuh evaluasi dan otokritik. Dan hal itu sangat berbahaya karena PKS hanya melihat "pelaku kejahatan" tanpa melihat kesempatan yang terbuka besar di dalamnya. Tapi kemudian saya berusaha berhusnudzan bahwa itu tidak sepenuhnya benar. Saya tau kader memberi perhatian lebih terhadap isu konspirasi ini dalam rangka mencounter media konvensional yang bersatu memberikan berita fasiq, yang akan sangat efektif diklarifikasi lewat social media. Ini penting menjadi bagian dakwah PKS untuk menyuguhkan informasi berimbang kepada publik.
Katakanlah ada konspirasi untuk menghancurkan PKS--dan semua gerakan dakwah pasti menghadapi hal yang sama. Namun, kalau PKS bangunannya kokoh, mungkinkah konspirasi itu mengoncang bangunan dakwah PKS, sehingga semua ustadznya menjadi gelisah, pimpinannya tidak bisa tidur nyeyak, kadernya menjadi bingung, corongnya terkesan panik, dan juru bicaranya terlihat emosional?! Saya rasa tidak, asalkan PKS tetap komitmen membangun kekokohan dakwah melalui peningkatan ruhiyah dan tarbiyah kader. Selama kader-kadernya tetap turun pengajian mingguan dan bersedia dimutabaahi agar memiliki amal yaumiyyan yg muntijah, selama kadernya masih setia menjadikan qur’an sebagai ruh dan acuan bergerak.
Sebaliknya, PKS harus waspada dengan penyimpangan-penyimpangan muyuul, fikrah, dan mawaaqif, karena itulah yang memberikan ruang besar bagi konspirasi untuk melemahkan dan bahkan menghancurkan PKS. Saya berharap elit-elit PKS istiqamah hidup bersahaja sebagaimana semua pemimpin dakwah yang pernah hadir di dunia, kecenderungan dan seleranya normal sesuai standar dakwah dan syariah, serta sikap dan keputusannya terpimpin oleh hikmah dan syariah, niscaya konspirasi itu sekedar menimbulkan riak-riak kecil sebagai dinamika dakwah.
Hari ini saya dikagetkan dengan berita di televisi yang tidak sengaja saya dengarkan--di rumah saya tidak ada televisi--bahwa KH. Hilmi Aminuddin juga dipanggil KPK untuk diperiksa terkait impor sapi. Dalam hati saya bertanya, apakah PKS sudah kehilangan momentum untuk memperbaiki diri? Kalau benar maka PKS berada dalam sebuah bahaya besar dan berada di tepi jurang kehancuran. Meskipun begitu, takdir akhir PKS masihlah sebuah misteri. Bisa jadi Allah Ta'ala menyelamatkannya dengan rahmat dan kekuasaan-Nya dengan sebuah tujuan yang dikehendaki-Nya. Dan bisa juga Allah Ta'ala membiarkannya hancur dikarenakan kesalahan-kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan kadernya sehingga menjadi kenangan sejarah dan menjadi ibrah bagi gerakan dakwah baru yang akan mengantikannya. Ingat PKS hanyalah salah satu sarana, sebagai mana PK..bukan hal yang tidak mungkin PKS-pun harus kembali bertransformasi.
Apapun yang terjadi, Indonesia adalah Negara hukum yang menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah sebelum ada bukti dan dakwaan riil terhadap seseorang. Kepada masyarakat terlebih media, saya memiliki harapan besar agar tidak melebeli seseorang mendahului proses hukum yang semestinya. Begitu halnya dengan sahabat2 saya yang berkiprah di PKS, agar tidak terlalu reaktif dalam melakukan counter isu2 negatif yang sedang berkembang. Bantah mereka dengan kerja nyata dan tidak menghabiskan banyak energy untuk melayani debat. Jika merasa difitnah, beristighfarlah, tunjukkan bukti kemudian mintalah pertolongan pada Allah yang mengatur kehidupan seluruh makhluk langit dan bumi.
#Tulisan ini adalah ekspresi cinta saya kepada PKS sebagai aset umat. Dan mewakili keprihatinan saya ekspresi berlebihan dari kader dan masyarakat Indonesia#
Sayyidina Ali pernah diprotes oleh seorang pemuda, "hai Ali.. dulu waktu negeri ini dipimpin oleh abubakar dan umar hidup kami tenteram,aman dan sejahtera. tapi sekarang saat kau dan usman yang memimpin, banyak kekacauan dimana-mana". mendengar protes itu, dengan tenang ali menjawab "dulu waktu abubakar dan umar memimpin,,rakyatnya seperti aku dan ustman, tetapi ketika aku dan ustman memimpin ,,rakyatnya seperti kamu"--sekedar refleksi, keadilan dan kesejahteraan suatu bangsa sangat dipengaruhi kualitas pemimpin dan tak kalah penting kualitas rakyatnya.. Mari jadi lebih cerdas dan beretika :)
Agama adalah nasehat, dan oleh sebab cintalah orang bisa memberikan nasehat dan sanggup menerima nesehat. Barakallahufikum//Naz
0 komentar:
Posting Komentar