Kuala Lumpur - Parpol pendukung SBY-Boeidono bertekad tidak hanya menang di dalam negeri. Salah satu parpol pendukung, PKS menyatakan siap memenangkan pasangan nomor dua tersebut di Malaysia.
Ketua Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS Malaysia Syarif Djunaidi mengatakan, seluruh kader partai berlambang bulan sabit kembar itu telah menyiapkan strategi pemenangan pemilu di Malaysia.
"PKS Malaysia sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan pasangan SBY-Boediono di Malaysia. Strategi yang sama kami gunakan dalam pemilu legislatif kemarin," ujar Syarif dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (27/6/2009).
Menurut dia, meski di urutan keempat dalam pileg kemarin, tapi berdasarkan perolehan suara PKS sesungguhnya menang di Malaysia dengan perolehan 11.380 suara.
"Peningkatan ini sangat luar biasa, sebab kader PKS di Malaysia hanya 1.800 orang," ungkap Syarif.
Dalam forum silatuarahmi kader yang diadakan PIP PKS Malaysia pada Sabtu dan Minggu (20-21 Juni 2009) lalu, Sekretaris Badan Hubungan Luar Negeri (BHLN) DPP PKS Budiyanto mengatakan, partainya terus melakukan konsolidasi pemenangan SBY-Boediono di luar negeri. Hingga kini, terang dia, PKS telah memiliki 16 perwakilan PKS di luar negeri yang berbentuk Pusat Informasi dan Pelayanan.
Dalam forum silaturahmi tersebut, Budiyanto menjelaskan 8 alasan PKS berkoalisi dengan pasangan SBY-Boediono.
"DPP terus melakukan sosialisasi penjelasan kepada perwakilan PKS di luar negeri tentang 8 alasan PKS berkoalisi dengan SBY-Boediono," kata dia.
Beberapa alasan diantaranya, dia melanjutkan, keputusan koliasi dengan SBY merupakan hasil Majelis Syuro ke XI yang digelar 24-25 April 2009 lalu, dimana Majelis Syuro menjadi lembaga tertinggi partai yang memberikan legitimasi kuat untuk koalisi. Bahkan, lanjut Budiyanto, lebih dari 70 persen kader dan konstituen menghendaki PKS berkoalisi dengan SBY.
Alasan lain, kader-kader PKS menghendaki koalisi dengan partai reformis dan tidak dengan kelompok-kelompok 'Orde Baru'.
"SBY juga pro perubahan. Sudah banyak hasil dicapai selama PKS berkoalisi dengan SBY pada periode 2004-2009. Seperti swasembada pangan, keamanan,ekonomi, bantuan orang miskin, dan pemberantasan korupsi," terang dia.
Budiyanto juga menjelaskan sejumlah isu yang menerpa PKS dan pasangan SBY-Boediono seperti isu jilbab dan neolib.
"Isu-isu ini memang sengaja dihembuskan sebagai black campaign jelang pilpres. PKS sudah dan terus melakukan penjelasan kepada kader mengenai isu-isu tersebut. Apalagi ini sudah keputusan Majelis Syuro," pungkas dia.
( rmd / anw )
Ketua Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS Malaysia Syarif Djunaidi mengatakan, seluruh kader partai berlambang bulan sabit kembar itu telah menyiapkan strategi pemenangan pemilu di Malaysia.
"PKS Malaysia sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan pasangan SBY-Boediono di Malaysia. Strategi yang sama kami gunakan dalam pemilu legislatif kemarin," ujar Syarif dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (27/6/2009).
Menurut dia, meski di urutan keempat dalam pileg kemarin, tapi berdasarkan perolehan suara PKS sesungguhnya menang di Malaysia dengan perolehan 11.380 suara.
"Peningkatan ini sangat luar biasa, sebab kader PKS di Malaysia hanya 1.800 orang," ungkap Syarif.
Dalam forum silatuarahmi kader yang diadakan PIP PKS Malaysia pada Sabtu dan Minggu (20-21 Juni 2009) lalu, Sekretaris Badan Hubungan Luar Negeri (BHLN) DPP PKS Budiyanto mengatakan, partainya terus melakukan konsolidasi pemenangan SBY-Boediono di luar negeri. Hingga kini, terang dia, PKS telah memiliki 16 perwakilan PKS di luar negeri yang berbentuk Pusat Informasi dan Pelayanan.
Dalam forum silaturahmi tersebut, Budiyanto menjelaskan 8 alasan PKS berkoalisi dengan pasangan SBY-Boediono.
"DPP terus melakukan sosialisasi penjelasan kepada perwakilan PKS di luar negeri tentang 8 alasan PKS berkoalisi dengan SBY-Boediono," kata dia.
Beberapa alasan diantaranya, dia melanjutkan, keputusan koliasi dengan SBY merupakan hasil Majelis Syuro ke XI yang digelar 24-25 April 2009 lalu, dimana Majelis Syuro menjadi lembaga tertinggi partai yang memberikan legitimasi kuat untuk koalisi. Bahkan, lanjut Budiyanto, lebih dari 70 persen kader dan konstituen menghendaki PKS berkoalisi dengan SBY.
Alasan lain, kader-kader PKS menghendaki koalisi dengan partai reformis dan tidak dengan kelompok-kelompok 'Orde Baru'.
"SBY juga pro perubahan. Sudah banyak hasil dicapai selama PKS berkoalisi dengan SBY pada periode 2004-2009. Seperti swasembada pangan, keamanan,ekonomi, bantuan orang miskin, dan pemberantasan korupsi," terang dia.
Budiyanto juga menjelaskan sejumlah isu yang menerpa PKS dan pasangan SBY-Boediono seperti isu jilbab dan neolib.
"Isu-isu ini memang sengaja dihembuskan sebagai black campaign jelang pilpres. PKS sudah dan terus melakukan penjelasan kepada kader mengenai isu-isu tersebut. Apalagi ini sudah keputusan Majelis Syuro," pungkas dia.
( rmd / anw )
0 komentar:
Posting Komentar