Hampir dapat dipastikan Pemilu Presiden 2009 akan diikuti tiga kontestan. Selain pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, SBY-Boediono, ada juga duet Megawati-Prabowo. Siapa di antara mereka yang paling berpeluang menang?
Menurut Direktur Ekskekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar Bakry S, pasangan yang berpotensi lolos dari putaran pertama adalah pasangan JK-Wiranto dan SBY-Boediono. “Dipastikan SBY-Boediono lolos putaran pertama. JK-Wiranto juga berpeluang untuk lolos di putaran pertama,” kata Bakry kepada INILAH.COM, Jumat (15/5) di Jakarta.
Bagaimana Bakry sampai pada kesimpulan itu? Berikut ini wawancara lengkapnya:
Di antara tiga kandidat capres-cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2009, siapa yang palib berpeluang lolos di putaran pertama?
SBY-Boediono hampir pasti dapat tiket untuk lolos di putaran pertama. Ini karena popularitas SBY sedang berkibar kencang. Sisa satu tiket lagi menjadi rebutan antara JK-Wiranto dan Mega-Prabowo. Tetapi dengan situasi seperti ini, saya melihat peluang JK-Wiranto lebih berpeluang masuk di putaran kedua.
Kenapa pasangan Mega-Prabowo sulit lolos di putaran pertama?
Karena koalisi Mega-Prabowo itu koalisi kawin paksa, tidak ada keiklhsan di kedua belah pihak. Mereka berkoalisi karena tidak memungkinkan lagi untuk melirik partner yang lain. Inilah yang membuat secara psikologis, pasangan ini kurang siap bertempur. Ini berpengaruh kepada semangat kerja untuk pilpres.
Bukankah di JK-Wiranto juga tidak sepenuhnya solid? Sepertinya di Partai Golkar masih ada dukungan yang belum bulat?
JK-Wiranto sudah mantap dari awal, lebih cepat mendeklarasikan dan lebih cepat melakukan sosialisasi. Sekarang, terbukti JK-Wiranto sudah masuk ke berbagai elemen masyarakat. Paling tidak, ibarat orang berlari, mereka telah melesat ke depan.
Artinya, peluang JK-Wiranto lebih berpeluang dalam putaran kedua?
Ya, kalau dibandingkan Mega-Prabowo.
Apakah JK bisa menyelesaikan masalah internal Golkar?
Pelan-pelan JK bisa menyelesaikan masalah internal dan riak-riak di internal Gokar sudah mulai surut. Ini karena fakta sudah menunjukkan SBY lebih memilih Boediono daripada kader politik, sehingga tidak ada alasan lagi bagi kader Golkar untuk menentang pencalonan JK. Hanya orang mengigau saja, jika menentang JK. Karena untuk merayu SBY, juga tidak mungkin.
PKS tetap pilihanku...
BalasHapus