Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono kembali anjlok dilihat dari survei oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Dari survei LSI periode 5 hingga 10 September 2011 terhadap 1.200 responden, terlihat hanya 37,7 persen masyarakat yang puas terhadap kinerja pemerintahan. Sebanyak 44,7 persen tidak puas dan 17,7 persen tidak menjawab.
 |
| SBY, Presiden RI |
Menurut peneliti LSI, Adjie Alfaraby, terdapat lima alasan yang menyebabkan kepercayaan publik merosot. "Urutannya dibuat berdasarkan tingkat kerusakan. Urutan pertama, kasus korupsi di kementerian menempati ranking yang paling merusak citra kementerian," ujar Adjie dalam jumpa pers di kantor LSI, Jakarta, Minggu (19/9/2011).
Pertama, korupsi di dua kementerian, Menpora dan Menakertrans. Munculnya kasus ini bertentangan dengan janji SBY yang akan memimpin perang melawan korupsi.
Kedua, kebijakan menteri yang dirasakan negatif dan dihebohkan oleh publik. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan tabung gas oleh Menteri ESDM, kebijakan TKI oleh Menakertrans, tolerasi keagamaan oleh Menteri Agama, dan pemberian remisi terhadap narapidana koruptor oleh Menteri Hukum danHAM.
Ketigaadalah isu menteri berselingkuh. Keempat, publik tidak puas terhadap kinerja Menteri Pertanian Suswono. Kedua, Menteri Perumahan Suharso Manoarfa, terkait harga sembako dan perumahan untuk masyarakat.
Kelima, adalah masalah kesehatan menteri yang menurun, yakni Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, dan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar. inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar